Wanita pilihanku
Aku menunggu seorang wanita yang mau kucium dahinya saat aku berangkat perang,
Aku ingin menggenggam tangannya di depan teman-temanku. Dan aku tak akan malu meski dia sedang berpeluh mengusap penuh keringat. Walau pakaian sederhana. Tapi menganggapku pria paling tampan.
Aku ingin selalu bersamanya, saat dia tak punya siapa siapa.
Bahkan andaipun dia tanpa berias, aku kan selalu memujinya.
Seseorang yang selalu mengingatkan aku, betapa besar kepeduliannya padaku.
Dan betapa aku beruntung memilikinya.
Lalu kukatakan...
ENGKAULAH BIDADARI PILIHANKU.
Aku ingin menggenggam tangannya di depan teman-temanku. Dan aku tak akan malu meski dia sedang berpeluh mengusap penuh keringat. Walau pakaian sederhana. Tapi menganggapku pria paling tampan.
Aku ingin selalu bersamanya, saat dia tak punya siapa siapa.
Bahkan andaipun dia tanpa berias, aku kan selalu memujinya.
Seseorang yang selalu mengingatkan aku, betapa besar kepeduliannya padaku.
Dan betapa aku beruntung memilikinya.
Lalu kukatakan...
ENGKAULAH BIDADARI PILIHANKU.